Ayam Tangkap
Biasanya saya membuka facebook untuk main Restaurant City dan atau Cafe World π Tapi tak jarang juga melihat-lihat status teman-teman atau saudara untuk mengetahui kabarnya.
Di Facebook saya ‘mendaftar’ sebagai fans dari Resep Masakan Khas. Pengelolanya cukup rajin mengupdate status dengan menampilkan link-link ke resep-resepnya yang beragam dan menarik. Kalau saya tak salah Resep Masakan Khas juga punya blog dimana saya juga ber’langganan’ setiap postingan terbarunya.
Beberapa waktu yang lalu saya menemukan resep yang selama ini saya cari. Ayam Tangkap nama masakannya. Pertama kali saya mencicipi masakan ini adalah ketika ayah mertua saya pulang dari Aceh. Yes, Ayam Tangkap adalah masakan khas Aceh.
Selama ini saya kesulitan mencari resepnya karena lupa nama masakannya. Tapi seperti diingatkan sewaktu melihat link resep di pages Resep Masakan Khas itu lengkap nama masakan plus fotonya. Terima kasih yaa ..
Saya tak paham kenapa namanya Ayam Tangkap -belum sempat cari informasinya π
Ayam Tangkap
Seharusnya masakan ini menggunakan ayam kampung tetapi karena saya kesulitan mendapatkan ayam kampung saya menggunakan ayam negeri.
Rasanya jadi memang kurang gurih tapi aroma salam kojanya tetap membangkitkan selera makan π
Resep sudah saya modifikasi. Resep asli dari resep Masakan Khas bisa dilihat di pagesnya (mohon maaf karena tak langsung menuju notes resep ayam tangkapnya karena koneksi tiba-tiba memburuk).
Bahan:
- 1 ekor ayam, potong kecil -kecil, cuci bersih
- 2 sdm air jeruk nipis
- 8 tangkai daun salam koja, ambil daunnya
- 4 lembar daun pandan, iris kasar
- 1 cangkir air matang
- 500 ml minyak goreng
Haluskan:
- 3 siung bawang putih
- 1 cm kunyit
- 1 cm jahe
- 1 sdt garam
Cara membuat:
- Ayam yang sudah dibersihkan rendam sebentar dengan jeruk nipis sekitar 10 menit
- Rebus sekitar 10 menit dengan air matang dan bumbu halus
- Goreng ayam bersama daun salam koja dan daun pandan hingga ayam kecoklatan
- Angkat dan tiriskan
Daun-daunan yang ikut digoreng akan garing dan enak dicampur dengan nasi putih. Tetapi saya lupa menambahkan cabai hijau dan bawang merah π₯ Tapi untuk percobaan pertama lumayan sukseslah. Hehe nyam ..
Gud lak! π
wow..
pake ditangkap sgala ya..
hehehe..
jadi ngiler dagh.. π
hmm mba hes . ini adalah menu kegemaran saya hehehe, kalo makan di restoran Aceh namanya juga suka dibilang ayam tsunami hehehe.
Ada satu restoran Aceh di Benhil yang kerap kami kunjungi untuk menyantap ayam ini. Kalo sekarang ada resepnya asikkk … ntar coba ah dirumah.
Asik banget neh …
nyammiy…kayaknya enak tuh…
tapi aku ga bisa masak e π
masakin dong mb…ehehehhe
@budi hermanto: ngiler juga pengen bikin buku seperti mas budi hermanto π
@rh: ayam tsunami? mungkin karena dr aceh ya? :p
@yessi: .. masak sendiri aja yes. pasti bisa. terus nanti saya dibagi ya π
kalo daun karinya nggak ada yang segar bisa diganti nggak pake yang sudah kering? soalnya nyari2 koq rada susah ya?
@ati ratna: lebih baik menggunakan yang segar mungkin ya mba supaya saat digoreng daunnya jadi kering π kalau mau menggunakan daun kari yang kering mungkin ada baiknya ayamnya diungkeb dulu bersama daun karinya. thx mba..
bedanya salam koja sama salam yg biasa dipake masak apaan ya mbak?
@bunda daffa: salam koja dikenal juga dengan nama daun kari. memang biasanya digunakan sebagai bumbu dalam kari aceh. soal salam koja bisa bunda lihat di postingan berjudul salam koja π terima kasih yaa ..
sekarang baru ngerti dech mbak hes…..klo di tempatku salam koja itu namanya koro belek,biasanya nenekku suka pake klo masak gulai ikan,makasih ya mbak…….
[…] membuat beberapa macam masakan dengan penambahan bumbu ini. Beberapa diantara adalah kari ikan, ayam tangkap, tempe goreng. Kali ini saya membuat masakan tumisan sederhana denganΒ daun yang berukuran kecil […]