Bimbul: Roti Coklat Goreng
Sepulang dari menengok mpok dan mengantar ibu ke dokter, saya mengajak bimbul membuat roti goreng dengan menggunakan coklat meises (sprinkle).
Ada cerita jaman dulu. Konon orang Belanda yang mengenalkan coklat meises (sprinkle) ini kepada orang Indonesia menyebut coklat butir ini hagelslag. Tetapi karena orang Indonesia kesulitan menyebutkan kata tersebut jadi mereka menyebutnya meises. Asalnya darimana?
Meises berasal dari kata meisje (gadis-gadis kecil Belanda). Saat itu hagelslag sangat digemari oleh gadis-gadis kecil ini. Sejarah asal kata yang menarik 😆
Roti Goreng Isi Coklat Meises
Bahan:
- 250 tepung terigu
- 11 gram fermipan (ragi instan)
- 2 sdm minyak goreng
- 1 sdt gula pasir
- 1/2 sdt garam
- 100 ml air matang
- 100 gram coklat meises
- Minyak untuk menggoreng
- Gula bubuk untuk taburan
Cara membuat:
- campurkan tepung terigu dengan garam, gula pasir, ragi instan, dan 2 sdm minyak, aduk rata adonan
- uleni dengan menuangkan air sedikit demi sedikit hingga kalis (tidak lengket di tangan) -sesekali adonan dibanting, uleni, banting, uleni, banting hingga kalis-
- bentuk menjadi bulatan dan istirahatkan -taruh di wadah dan tutup dengan lap basah- kurang lebih 30 menit hingga mengembang
- setelah adonan mengembang bagi menjadi beberapa bagian (sekitar 20 gram per bagian)
- buat bulatan-bulatan kecil dan isi dengan coklat meises
- goreng dalam minyak panas hingga kecoklatan
- setelah dingin taburi dengan gula bubuk
Gud lak 😉
Sumber: id.wikipedia
Dibanting banting biar apa Hes tuh adonan? trusadonan perlu disimpan dulu gak biar mengembang?
@anny: dalam menguleni adonan ada kalanya adonan dibanting diremas dan ditarik yang bertujuan untuk membuat dan mengembangkan daya rekat atau gluten. sedikit penjelasan tentang gluten ini bisa dilihat disini teh: terigu is not just terigu. nuhun ..
enak tuh kayaknya….mau…mau…mau….
@anny:
teh anny, adonan ‘disimpan’ dulu biasanya untuk fermentasi, betul tujuannya biar lebih ngembang. itu ada di langkah no 3 di atas.
biasanya dikasih lap basah menutupi wadah (baskom?) untuk menjaga kelembaban agar:
1) adonan gak kering
2) optimal untuk fermentasinya.
biar oke lagi, lapnya dibasahin pake air anget, supaya suhunya juga terjaga.
o ya, basahnya jangan basah banget tapi basah dalam arti emel-emel alias lembab. biasanya lap dibasahin lalu diperas baru ditudungin ke wadah.
Salam kenal, tuker link yuk!!! Linkmu udah tak pasang lho!!!
Di tunggu link baliknya… 🙂
baru rencana mu bikin, udah diketawain orang-orang serumah…
ga jadi ah, mending makannya aja 😀
@computer review: terima kasih 🙂 saya biasanya tidak memasang link tapi saya subscribe blog dan memajang postingan terbaru teman-teman blogger. coba cek di kotak temanbloggers (kotak biru di bawah postingan) di hesti.blogdetik.com 😉 thx ya ..
@yosephs: hahaha bilang dong bang, ‘Yang ketawa ngga akan dibagi!’ 😆
Kalau dirumah di Coba nihhhhh
@boeding: coba bikin apa coba minta bikinin?