Oleh Oleh: Sukun Goreng Ambon
Ambon. Sebagai mahasiswa di IPB, pada periode 1999-2000, nama Ambon akan selalu identik dengan hal-hal yang mengerikan. Saya ingat betul ketika itu, di halaman parkir Graha Widya Wisuda IPB, orang-orang berkumpul menyerukan Jihaaad! ke Ambon.
Rasanya sudah puluhan tahun lalu :sigh:
Sukun Ambon, Masa Sih?
Kini, 2010, saya punya kesempatan untuk mengunjungi kota yang kerap disebut dengan Ambon Manise itu.
Di Ruang Tunggu VIP, Bandara Pattimura, rombongan duduk-duduk di sebuah ruangan ber-AC yang sederhana. Di sana kami disuguhi penganan sekadar untuk mengisi waktu, dan perut yang kelaparan.
Sebelumnya, waktu di pesawat, penumpang di sebelah saya (maaf Pak! Saya lupa menanyakan nama Anda :p) menceritakan bahwa Sukun Ambon itu adalah yang paling enak.
Saya jelas pesimis. Sukun ya sukun, buah dengan rasa mirip singkong yang sering digoreng itu juga banyak dimakan di Jawa.
Terbukti
Kembali ke R. Tunggu VIP, di hadapan kami telah tersaji Sukun Ambon yang tersohor itu. Berbekal cerita bapak tadi, saya pun menyerbu sambil berkomentar: “Katanya, sukun Ambon ini enak sekali lho!”
Setelah saya mencoba, dan beberapa teman mencoba, kami semua sepakat: Sukun Goreng Ambon ini memang enak dan beda dibandingkan sukun di Jawa!
Kami serombongan pun berlomba melahap dua piring sukun yang tersaji. Tak lupa tuan rumah membungkuskan beberapa kotak Sukun bagi para pejabat, rombongan wartawan cuma bisa mesam-mesem saja (nggak kebagian euy!).
Renyah Lembut Manis
Sukun Goreng Ambon memiliki tekstur yang renyah di luar, namun lembut dan padat di dalam. Kombinasi keduanya benar-benar memikat lidah, apalagi rasa manisnya berbeda dibandingkan Sukun di Jawa yang cenderung tawar.
Boleh diduga, kandungan gula Sukun Ambon ini agak tinggi. Oleh karena itu, ketika digoreng, lapisan gula akan segera mengeras (karamelisasi) dan matang, sehingga menimbulkan lapisan renyah di luar.
Hal lain yang berbeda, sukun di Ambon digoreng dengan terlebih dahulu membuang bagian tengah buah yang cenderung pulpy dan berserat.
Kalau diperhatikan –terlihat di beberapa penjual buah sepanjang jalan– kerabat nangka yang tumbuh di Ambon itu memiliki bentuk yang lebih lonjong dibandingkan Sukun bulat yang biasa saya lihat di Jawa. (WH)
menggiurkan!
wah, jadi pengen nyicipin sukun goreng ambon 😀
hehe, tapi kapan ya uni kesana….
informasi baru. Jadi pingin ngerasain gimana rasanya. Apa hanya ada di Ambon ya? Nampaknya demikian. 🙁
wedew jadi pengen hehehe
sama gag mbak rasanya dengan sukun goreng yang di Jakarta?
@fikrie: teksturnya relatif sama tetapi sukun yang ini terasa lebih manis dengan lapisan garing diluarnya 🙂
wah, saya belum pernah coba yang dari ambon… kalau sukun yang digoreng tipis2 (jawa) sih sering…. dan rasanya memang renyah dan gurih
biasanya sih saya gak begitu suka sukun goreng,klo keripik suskun sih masih mending,tapi kok ya ngeces.com ngeliat betapa menggiurkannya sukun goreng ambon ini………….
mb hes, seandainya aku punya sayap, ingin rasanya aku pergi ke ambon untuk memborong sukun buah kesukaanku…. he he he
ada yg jual bibit pohonnya ngga ya disini? dia jadi begitu rasanya karena tekstur tanah di ambon, atau jenis sukunnya memang beda? d.~
wah menggiurkan 😀
mampir web ku yuk http://cerminhati.com/
terimakasih 🙂