Soto Kuning Bogor
Sudah terlalu sering saya mendengar tentang Soto Kuning Bogor di Jalan Suryakencana. Walau saya tinggal kira-kira 20 tahun lamanya di kota hujan ini, saya benar-benar merasa ngga ingat ada tempat makan soto yang ramai di daerah tersebur.
Entah kenapa saya selalu mengidentikkan tempat makan enak dengan keramaian padahal setelah saya mengingat, dulu kami sekeluarga sering singgah di tempat ini pagi-pagi saat kuah soto masih panas mengepul dan daging rebusan masih hangat.
Almarhum papa memarkirkan mobilnya di depan trotoar tepat di samping penjual soto kuning. Seingat saya dulu soto dijual dalam ‘panggulan’ yaitu dua tempat besar yang dipanggul menggunakan sebatang kayu.
Ada beragam daging, kikil, atau jeroan yang ditempatkan di bagian atas tempat pertama berikut nasi yang bertabur bawang goreng yang dibungkus daun pisang. Lalu ada sedikit tempat untuk pelanggan menaruh piringnya dan duduk dibangku kayu panjang. Sedangkan di tempat lainnya berupa kuah soto dalam panci yang dipanaskan dengan tungku.
Kala itu, soto kuningnya yang gurih dan panas dengan nasi harum daun pisang dan bawang goreng memang sangat syedap.
Kemarin Sabtu, 31 Oktober 2009, kami berkunjung ke sana. Kali ini memang agak berbeda. Soto sudah dijual menggunakan gerobak dorong. Bapak penjual (yang dulu seingat saya sudah cukup sepuh) digantikan oleh (mungkin) anak-anaknya.
Pelanggan disediakan tempat berupa meja dan kursi-kursi platisk untuk menikmati soto. Di atas meja terdapat emping dan krupuk yang dibungkus juga sepiring perkedel kentang.
Kami memilih paru, daging dan kikil untuk sotonya. Memesan dua piring nasi putih. Mengambil tiga buah perkedel, sebungkus emping goreng dan sebungkus (kami menduganya) emping jengkol 😉
Soto kuning dengan kuahnya yang kuning dan kental sangat sangat gurih. Santan kelapa dan perpaduan bumbunya sangat pas. Apalagi dagingnya juga cukup empuk.
Perkedel kentangnya sih biasa. Menurut saya sih agak terlalu berbumbu. Saya tidak terlalu suka perkedel yang berbumbu, menghilangkan rasa asli kentangnya. Menurut saya justru rasa kentang yang membuat perkedel kentang itu terasa lezat
Tapi tak jadi soal toh kami ke sini untuk memburu sotonya. Walau enak tetapi kami merasa sotonya tidak cukup panas. Entah kenapa dua kali menikmati soto kuning di Bogor -yang sebelumnya di samping balaikota- kuahnya hanya hangat-hangat saja. Padahal soto enak dimakan dalam keadaan panas, walau kemudian ditiup juga supaya ngga terlalu panas saat disuap 😆
Panggulan yang khas memang sudah tidak ada. Nasi-nasi bungkus berbetuk kerucut itu juga sudah tak tampak. Ah, nostalgia selalu terasa lebih enak dan begitu nyaman. Kelak hari kami menikmati soto kuning ini pun akan menjadi kenangan yang syedap 😉
Soto Kuning Pak M. Yusuf
Jl. Surya Kencana
Samping Bank Cabang BCA
Bogor
Nggak coba nanya resep lengkapnya Bu ? 😀
Salam 🙂
@aribicara: haha, rahasia mungkin ri tapi kan bisa tanya mbah gugle kali dianya tau 😆 kapankapan entar ta coba ..
liat gambarnya aja jadi ngilerrrrr… 😀
@yosephs: ngiler dot com ya, bang yosephs? 😆
[…] Soto Kuning Bogor Sudah terlalu sering saya mendengar tentang Soto Kuning Bogor di Jalan Suryakencana. Walau saya tinggal kira-kira 20 tahun lamanya di kota hujan ini, saya benar-benar merasa ngga ingat ada tempat makan soto yang ramai di daerah tersebur. Entah kenapa saya selalu mengidentikkan tempat makan enak dengan keramaian padahal setelah saya mengingat, dulu kami sekeluarga sering singgah […] AKPC_IDS += “12590,”;Popularity: unranked [?] […]
Pingiinnnnn……..kalo ke Bogor memang bisa wisata kuliner yg asyi2 yah 😀
kalo masuk sini kudu makan dulu supaya ga ngences
hes, request donk
resep buat masak cumi asin yang sedaaap
wah jam segini jadi ngiler .. kadang gerobak juga memberi sugesti,terutama pada masalah nostalgia ya
hes request juga dong resep cumi asin kek julie, so far kl gue masak cuma asin cuma di kasih cabe ijo sama bawang lg ga tau mesti diapain.
[…] Soto Kuning Bogor […]
wah mau tuh tau cr bkin nya
kalo mau yg enak di daerah cawang, enak buanget soto bogor atau betawi saya kurang paham,